CINTA DALAM ISLAM | DRSRHV |
Selamat siang para sohkabat ...
Pada kesempatan ini saya akan mengupas tentang apa itu cinta. Yang mana di zaman sekarang cinta sangat di salah gunakan dan anak-anak kecil sekalipun..
Langsung saja simak yaa..
Cinta Menurut Saya Sendiri
Cinta menurut saya adalah suatu keadaan dimana kita sebagai makhluk ciptaan Allah maka wajib untuk mencintai Allah. Bagaimana caranya ? caranya dengan beriman. Dengan beriman maka secara tidak langsung kita sudah mencintai Allah. Apakah makna beriman ? akan kita bahas pada postingan berikutnya. hehe
Kalo cinta kepada sesama manusia menurut saya pribadi, tidak perlu terlalu memaksakan dengan menuntut untuk bisa mendapatkan pasangan yang menurut kita ideal, karena Allah sudah berjanji dan ada ayatnya jika manusia diciptakan berpasang-pasangan. Kita sebagai manusia hanya ditugaskan untuk berdo'a, berusaha, dan tawakkal / berserah diri, karena Allah menciptakan pasangan kita masing-masing itu sudah ada porsinya. Maka tidak perlu lah kita terlalu banyak memilih, lebih baik instrospeksi diri, memperbaiki kualitas diri bukan hanya menuntut dan menuntut. Banyak hal yang kita tidak syukuri sebenarnya. Karena hidup itu indah jika kita pandai bersyukur. Bersyukur ada yang mencintaimu walaupun kamu tidak mencintainya. Bersikaplah baik jangan pernah menyia-nyiakan perjuangannya. Walaupun dia tau kalau kamu mencintai orang lain yang belum tentu mencintaimu :D
Cinta
Menurut Islam; Definisi, Dalil dan Bentuknya
Siapa yang tidak
mengenal kata cinta? Cinta telah hadir sejak zaman nabi Adam diciptakan, dan
kemudian diciptakanlah Hawa sebagai pasangan hidupnya (baca nama-nama
nabi dan rasul). Cinta juga merupakan fitrah alami manusia dan tanpa
keberadaan cinta, orang menyebutnya sebagai perasaan hampa.cinta juga banyak
memberikan inspirasi dan pengorbanan akan tetapi cinta jugalah yang kadang
membawa kesengsaraan bagi mereka yang merasakannya. Dalam kehidupan manusia
cinta muncul dalam berbagai hal termasuk cinta kepada istri, anak, harta dan
tahta dan sebagainya (baca ciri-ciri
istri shalehah dan harta dalam
islam). Islam sebagai agama dan membawa rahmat Allah SWT juga
mengenal dan menghargai adanya cinta. Untuk mengetahui bagaimana islam
memandang cinta, maka simaklah uraian berikut ini. (baca fungsi agama dalam kehidupan manusia)
Definisi
Cinta
Ada beberapa pengertian
tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan kasih dan sayang terhadap
sesuatu atau orang lain. Secara istilah maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu
perasaan yang dialami manusia dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang
bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan
kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia
dan isinya dengan segala kesempurnaan.
Adapun cinta yang
sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah hanya milik Allah SWT karena hanya
Allah lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain,
islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan
perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan
tumbuhan. Ibnu Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah suatu naluri atau
insting yang menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.
(baca keutamaan
menyambung tali silaturahmi)
Dalil
Cinta Dalam Alqur’an
Cinta adalah salah satu
pokok kehidupan dan dalam Alqur’an kata cinta juga disebutkan dengan berbagai
sinonim atau persamaan kata. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan perihal cinta
adalah sebagai berikut
Al Imran ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ
الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Al Imran ayat 92
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ
حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ
بِهِ عَلِيمٌ
Kamu sekali-kali tidak
sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian
harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya
Allah mengetahuinya.
Al Hujurat ayat 7
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ
رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ
اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ
الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahuilah olehmu
bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa
urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu
“cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta
menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka
itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,
Maryam ayat 96
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدًّا
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
Al Isra ayat 24
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ
الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil”.
Ar Rum ayat 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ
لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً
وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Al Maidah ayat 54
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ
وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ
مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang
beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah
akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya,
yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi
Maha Mengetahui.
Cinta
Menurut Pendapat Para Ulama
Cinta dalam islam
sendiri adalah sesuatu yang sudci dan hal ini disebutkan dalam beberapa
pendapat ulama berikut ini
Menurut Ibn Katsir
Ibn Katsir Rahimahullah
menjelaskan maksud bahwa Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang
sangat mencintai Allah”, dan karena kecintaannya itu maka seseorang atau
orang-orang beriman akan berusaha untuk menyempurnakan pengetahuannya tentang
islam dan senantiasa mematuhi dan menjauhi larangannya serta senantiasa
bertawakal dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT. (baca manfaat beriman kepada Allah SWT)
Menurut Ibn Taimiyyah
Menurut perkataan Ibn
Taimiyyah yaitu “Sesungguhnya orang-orang beriman yakni mereka mereka mencintai
Allah SWT lebih kecintaan orang-orang musyrik terhadap tuhan-tuhannya dan
hal tersebut adalah karena orang-orang musyrik melakukan kesyirikan dalam cinta
(baca syirik dalam
islam) atau mahabbah, sedangkan orang-orang beriman akan
senantiasa mencintai dan rasa cinta mereka pada Allah SWT adalah tulus tanpa
mengharapkan suatu apapun selain rahmat dan ridhanya. (baca juga dosa yang tak
terampuni oleh Allah )
Menurut Ibn Qayyim al
jauziyyah
Sedangkan menurut Ibn
Qayyim al-Jauziyyah, ada empat bentuk atau empat macam cinta kepada Allah SWT,
mencintai semua hal yang dicintai oleh Allah, mencintai seseuatu atau orang
lain karena Allah dan mensejajarkan cinta sebagaimana kecintaannya kepada Allah
SWT. (baca juga: Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga)
Bentuk-bentuk
Cinta
Cinta memang suatu
perasaan yang tidak mungkin manusia untuk tidak merasakannya. Ada berbagai
bentuk cinta dalam kehidupan manusia dan setiap bentuk cinta tersebut memiliki
perbedaan meskipun pada dasarnya semua bentuk cinta adalah sama. Berikut ini
adalah bentuk-bentuk cinta menurut pandangan islam dan para ulama
Cinta
kepada Allah SWT
Cinta yang paling
tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat islam adalah cinta kepada Allah
SWT sang pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang maha memiliki cinta. Umat
muslim yang mencintai Allah akan merasa bahwa sebagai hamba Nya kita tidak
dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Allah SWT. Maka dari itu,
mencintai allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat muslim.
Orang yang mencintai
tentunya akan melakukan segala sesuatu untuk yang dicintainya, termasuk jika
seorang mukmin mencintai Allah SWT. Ia akan selalu berusaha untuk mengikuti
segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam
firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 165 berikut
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ
يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ
آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ
أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan diantara manusia
ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman mereka sangat mencintai Allah.” (QS al-Baqarah: 165)
Dan jika seseorang
tidak lagi memiliki rasa cinta pada Allah SWt apalagi ajarannya maka
tertutuplah hatinya
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ
اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika
kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah
ali-Imran: 31)
Cinta
Terhadap Alam Sekitar
Setelah mencintai Allah
yang merupakan pencipta dari seluruh isi alam semesta maka seorang hamba yang
memiliki rasa cinta pada Allah SWT juga akan mencintai segala yang
diciptakannya dan berusaha menjaganya (baca tujuan
penciptaan manusia).
Sebagaimana kita tahu
bahwa Allah SWT memerintahkan umatnya untuk senantiasa menhaga lingkungan
sekitar dari kerusakan karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia sebagai
khalifah di bumi yang akan melindungi alam dan memanfaatkannya dengan baik (baca hakikat
penciptaan manusia). Rasa cinta pada alam sekitar dapat diwududkan
dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyayangi tumbuhan serta menyayangi
hewan. Perbuatan manusia menyakiti hewan atau tumbuhan serta merusak alam
adalah hal yang dibenci Allah SWT dan bukan merupakan rasa cinta yang ada dan
ditanam dalam hati manusia.
Cinta
Terhadap Sesama Manusia
Cinta adalah
fitrah dan mencintai sesama manusia juga merupakan suatu fitrah yang diberikan
Allah SWT. Dalam ajaran atau syaruat Islam, cinta kepada manusia adalah
seharusnya merupakan perwijudan dari cinta kepada Allah SWT. Dapat dikatakan
jika seseorang mencintai Allah SWt maka ia pun akan mencintai manusia lainnya
dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesamanya atau
yang dikenal dengan akhlak. Allah juga menyebutkan dalam Alqur’an bahwa Allah
menciptakan manusia agar dapat saling mengenal dan mengasihi. Sebagaimana Allah
berfirman dalam yat berikut ini
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia,
sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling
mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah ialah orang-orang yang paling takwa
di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al-Hujurat:13).
Kesalahan
tentang Cinta
Jadi pada dasarnya
islam memandang rasa cinta sesama manusia adalah suatu fitrah dan wajar terjadi
dan cinta tersebut dapat diwujudkan dengan saling tolong menolong dan menjalin
suilaturahmi. Adapun islam tidak membolehkan umatnya untuk menyalahgunakan
cinta untuk hal-hal yang dilarang dalam agama misalnya fenomena pacaran sebelum
nikah yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini (baca pacaran dalam
islam dan pacaran beda
agama).
Cinta yang semestinya
dapat muncul apabila seseorang menikah dan berumah tangga atas dasar cinta
kepada Allah SWT. Sedangkan cinta yang terkadang juga diselimuti nafsu justru
dapat memberikan akibat yang tidak baik dan menjerumuskan pelakunya dalam
perbuatan zina (baca cara
menghapus dosa zinadan amalan
penghapus dosa zina). Agar dapat menghindari hal tersebut maka
sebaiknya seorang senantiasa mencintai Allah SWT diatas cinta lainnya karena
cinta inilah yang akan membentenginya dari segala perbuatan maksiat.
Pada hakikatnya cinta
adalah menyangkut kehidupan spiritual dan emosional seseorang dan cinta yang
paling benar adanya adalah cinta kepada Allah SWT. Cinta sendiri dapat menjadi
energi yang menggerakkan kehidupan manusia jika dilakukan dengan cara yang
benar.